Senin, 08 Desember 2014

BAKTI SOSIAL POSYANTEK SALUYU MANDIRI

PENGECEKAN KESEHATAN GRATIS


Dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan maka posyantek saluyu mandiri bekerja sama dengan PT. Tatap Abadi Sentosa (Pro Smart) mengadakan bakti sosial pengecekan kesehatan Gratis. Pengecekan kesehatan meliputi pengecekan 35 organ tubuh dan tekanan darah.  Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.  





 
  
        
    




Antusiasme Warga dalam melakukan pengecekan Kesehatan




By : Mubarok SPt



Molases Block


Penggunaan urea mineral molasses block (UMMB) dan dodol sebagai pengganti konsentrat pada sapi

    Pakan Sapi yang berkualitas terdiri dari hijauan pakan (pakan yang mengandung serat) dan ditambah dengan konsentrat (pakan yang mengandung protein dan karbohidrat) serta vitamin dan Mineral. Di daerah kita pakan hijauan mudah di dapat namun pakan konsentrat yang baik harganya relatif tinggi. Hal ini kadang yang memberatkan para peternak.

    Rumen sapi dapat menghasilkan asam amino yang dibutuhkan oleh sapi asalkan sumber pakan yang diberikan mengandung protein, karbohidarat dan mineral.Kebutuhan urea, karbohidrat dan mineral untuk membentuk asam amino dalam rumen dapat diupayakan dalam satu bentuk yang di sebut Urea Mineral Molasses Block (UMMB).  Kegunaan UMMB selain membentuk asam amino yang dibutuhkan oleh sapi juga untuk membantu meningkatkan pencernaan pakan yang sulit dicerna dengan cara menstabilkan kondisi keasaman (pH) di dalam rumen. Untuk mendapatkan kondisi pH ddi dalam rumen yang stabil maka UMMB diberikan secara jilatan, agar sapi dapat mengatur sendiri kebutuhannya. 

UREA MINERAL MOLASSES BLOCK JILATAN

    Urea Mineral Molasses Block (UMMB) jilatan sebagai bahan pakan dengan nama dan cara yang berbeda-beda. Ada yang menyebut UMMB atau UMB dan Dodol. Persamaan dari UMMB dan dodol adalah bertujuan untuk meningkatkan daya cerna pakan berserat kasar tinggi dan membentuk asam amino di dalam rumen.

Perbedaan UMMB dan Dodol :

1. Konsistensi dodol agak lunak sedangkan UMMB keras.
2. Dodol dapat digigit oleh sapi sedangkan UMMB dijilat.
3. Cara pembuatan dodol dengan pemanasan sedangkan UMMB tanpa pemanasan.
4. Dodol tidak mengandung bahan perekat sedangkan UMMB ada bahan perekatnya.

Bahan yang digunakan untuk UMMB maupun dodol selalu mengandung :
1. Urea
2. Molasses
3. Mineral
4. Bahan konsentrat sumber karbohidrat contohnya dedak, katul, jagung, empok dll.

U R E A

    Urea merupakan sumber Non Protein Nitrogen (NPN) karena urea mengandung nitrogen sebesar 45%, yang sama dengan protein kasar sebesar 281%. Di dalam rumen NPN merupakan salah satu bahan pembentuk asam amino, kemudian dengan bantuan mikroba rumen beberapa asam amino bergabung untuk membentu protein. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembentukan protein dapat berasal dari NPN dengan bantuan kerja mikroba rumen. Jumlah urea yang diberikan pada sapi tidak boleh berlebihan. Takaran pemberian 100 mg/Kg Berat Badan sapi atau 10 gram/100 Kg Berat Badan sapi atau maksimal 115 gram/ekor sapi. Apabila diberikan lebih dari takaran akan mengakibatkan keracunan.     
Gejala-gejala yang terlihat apabila terjadi keracunan urea :
1. Sapi tampak gelisah
2. Meneteskan air liur (ngiler)
3. Perut gembung
4. Menyepak-nyepakan kakinya ke perut
5. Jalan sempoyongan
6. Sesak nafas
7. Mati apabila tidak cepat tertolong.


TETES ATAU MOLASSES


    Tetes adalah sisa sirup terhir dari nira yang mengalami pengolahan di pabrik gula dan telah dipisahkan dari gulanya melalui kristalisasi berulang-ulang sehingga tidak mungkin lagi menghasilkan gula lagi. Dengan kata lain tetes adalah limbah yang tak digunakan dari pabrik gula. Hasil tetes separuhnya digunakan sebagai pakan ternak secara langsung maupun melalui hasil fermentasi yang menggunakan tetes sebagi bahan bakunya.
    Tetes merupakan bahan yang kaya akan karbohidrat yang mudah larut (48-68)%, kandungan mineral yaqng cukup dan disukai ternak karena baunya manis. Selain itu tetes juga mengandung vitamin B komplek yang sangat berguna untuk sapi yang masih pedet. Tetes mengandung mineral kalium yang sangat tinggi sehingga pemakaiannya pada sapi harus dibatasi maksimal 1,5-2 Kg/ekor/hari. Penggunaan tetes sebagai pakan ternak sebagai sumber energi dan meningkatkan nafsu makan, selain itu juga untuk meningkatkan kualitas bahan pakan dengan peningkatan daya cernanya. Apabila takaran melebihi batas atau sapi belum terbiasa maka menyebabkan kotoran menjadi lembek dan tidak pernah dilaporkan terjadi kematian karena keracunan tetes.

MINERAL

    Mineral sangat dibutuhkan sapi untuk membantu metabolisme dalam tubuh. Apabila sapi kekurangan mineral maka pakan yang dimakan tidak dapat digunakan secara sempurna, karena mineral juga ikut dalam pembentukan enzim dan hormon tubuh. Fungsi hormon dan enzim untuk metabolisme di dalam tubuh. Oleh karena itu pada setiap pemberian pakan selalu paling sedikit harus ditambah garam. Penyakit yang disebabkan kekurangan mineral disebut defisiensi.

BAHAN KONSENTRAT SUMBER KARBOHIDRAT

    Konsentrat sebagai sumber karbohidrat perlu ditambahkan pada pembuatan UMMB atau dodol, untuk menambah kandungan energi yang dibutuhkan oleh mikroba rumen saat mencerna pakan dengan serat kasar tinggi. Selain itu juga mencegah pemakaian tetes yang berlebihan.




TEKNOLOGI PEMBUATAN UMMB DAN DODOL UREA

I. Teknik Pembuatan UMMB

a.  Teknik pembuatan dengan cara dingin telah dikenalkan oleh tim konsultan FAO pada pilot proyek pengembangan ternak kerbau di Brebes (TCP/INS/2357A) pada kelompok peternak kerbau ”Bina Sari” desa Pulosari. Dengan teknik ini diperoleh UMMB yang padat dan keras sehingga pemakaiannya dijilat. Pemberian UMMB secara kontinyu melalui jilatan dapat memelihara kondisi rumen sapi untuk meningkatkan pencernaan pakan berserat tinggi seperti jerami padi.

b.  Formula Bahan
        Bahan yang digunakan untuk menyusun UMMB setiap Kg atau 100 Kg  adalah sebagai berikut :
1. Dedak        : 400 gram atau  40 kg (40%0
2. Tetes        : 400 gram atau  40 kg (40%)
3. Urea            : 80 gram atau  8 kg (8%)
4. Mineral Mix    : 10 gram atau  1 kg (1%)
5. Garam        : 30 gram atau  3 kg (3%)
6. Semen/kapur    : 80 gram atau  8 kg (8%)
    Penambahan semen/kapur digunakan sebagai bahan mineral perekat untuk menjaga block tetap stabil. Selain itu juga untuk menambah mineral kalsium pakan.

c. Peralatan yang digunakan : Timabangan, ember, sekop, mesin pengaduk (jika ada), cetakan.
d.  Prosedur Pembuatan UMMB Teknik Dingin
1. Semua bahan ditimbang dan masing-masing dimasukkan plastik
2. Tetes dan urea diaduk selama 5 menit
3. Kemudian masukkan semen dan diaduk selama 10 menit
4. Selanjutnya masukkan garam halus dan mineral, aduk selama 3 menit
5. Terakhir tambahkan dedal dan diaduk selama 10 menit. Setelah semua bahan tercampur rata dilakukan pencetakan.



Alat cetak ada 2 macam :
1.  Moulder yang terdiri dari bebepa lubang cetakan.
2.  Alat pencetak batako yang berukuran panjang 18 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15 cm.
Setelah pencetakan selesai hasil cetakan di angin-anginkan selama 3 minggu dengan berat satu blocl 3,2 kg. UMMB ini dapat diberikan pada sapi selama 10 hari atau 320 gr/ekor/hari.

Teknik Pembuatan UMMB dengan cara panas, pada prinsipnya sama dengan cara dingin, hanya pada cara panas bahan-bahan yang dilarutkan dala molasses dipercepat dengan bantuan panas api.


II. Teknik Pembuatan Dodol UMB

a. Teknik Pembuatan dengan menggunakan pemanas dengan tujuan untuk membpercepat melarutkan urea, mineral dan kapur dalam tetes. Teknik pembuatan dengan cara panas ini digunakan dalam jumlah kecil.

b.  Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan 1 Kg (100gram) :
1. Dedak        : 300 gram (30%)
2. Tetes        : 400 gram (40%)
3.Beras Jagung    : 100 gram (10%)
3. Urea        : 80 gram (8%)
4. Mineral Mix    : 50 gram (5%)
5. Garam        : 30 gram (3%)
6. Kapur mati    : 40 gram (4%)

c. Alat-alat yang digunakan :
1. Kompor          2. Wajan     3. Pengaduk

d. Prosedur pembuatan :
1. Tetes dipanaskan sampai mendidih dengan api kecil
2. Masukkan urea dan aduk hingga larut
3. Masukkan mineral dan kapur yang telah dilarutkan dengan 100 air aduk hingga rata.
4. Setelah mendidih, api dimatikan dan masukkan katul sedikit demi sedikit, campur sampai rata.
5. Cetak dodol menurut selera, tiap dodol beratnya 125 gram jadi tiap kg jadi 8 dodol.
6. Setelah pencetakan kemudian didinginkan atau dijemur selama 1 minggu
e. Takaran dan aturan penggunaan dodol
1. Seekor berproduksi diberi 250 gram atau 2 sendok dodol, dengan pemberian   2 kali pagi dan sore sebelum diberi rumput.
2. Sebaiknya sapi yang diberi dodol harus sehat, tidak menderita cacing hati dan tidak bunting


Mubarok SPt
staf bidang Peternakan Posyantek

Minggu, 10 Agustus 2014

Mesin Perajang Umbi Umbian

PROSES PRODUKSI KERIPIK
DENGAN MESIN PERAJANG UMBI-UMBIAN

1.      Pendahuluan
Dalam upaya memeratakan dan meningkatkan pembangunan di seluruh Indonesia, pembangunan masyarakat perlu ditingkatkan, sehingga dapat mencapai mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang adil dan sejahtera. Apalagi di era globalisasi ini, masyarakat dituntut memiliki kemampuan untuk memanfaatkan. Teknologi Tepat Guna secara optimal guna peningkatan daya saing usaha hasil produksi guna peningkatan kesejahteraannya.
Teknologi Tepat Guna dalam konteks pemberdayaan masyarakat, merupakan pemicu pertumbuhan ekonomi.  Pemanfaatan teknologi tepat guna secara optimal oleh masyarakat akan mampu mewujudkan usaha masyarakat yang dapat menghemat ongkos produksi, memperbaiki  mutu produksi, meningkatkan kapasitas dan nilai tambah produk sehingga dapat mensejahterakan masyarakat, meningkatkan taraf hidup masyarakat agar dapat memberantas kemiskinan.
Pemanfaatan teknologi tepat guna secara optimal akan dapat terwujud bila ada alih teknologi dari pencipta kepada masyarakat.   Alih teknologi tepat guna dilaksanakan melalui upaya pemasyarakatan, yang bertujuan untuk mendorong meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan masyarakat sehingga masyarakat lebih aktif dan berpikir rasional dalam mengeksploitasi sumber daya alam bagi usaha meningkatkan pendapatan. Pemasyarakatan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan merupakan upaya yang strategis dalam rangka meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.  

2.      Rekayasa Mesin Keripik Umbi-umbian
Pada kesempatan ini teknologi proses sangat diperlukan, dantaranya proses perajang umbi-umbian sebagai konsumsi makanan ringan. Teknologi proses perajang umbi-umbian yang di buat termasuk peralatan sederhana, namun alat/mesin ini dilengkapi dengan penyetel pisau untuk mendapatkan ketebalan tertentu disesuaikan dengan kebutuhan. Mesin yang dibuat dapat dilihat seperti gambar 1


.Mesin perajang tersebut berfungsi untuk memproduksi beragai keripik dari bahan umbi-umbian dengan ketebalan yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Ketebalan keripik yang dihasilkan dapat berkisar sekitar 0,5 s/d 1,5 mm atau lebih dan kapasitas produksi  berkisar antara 50 s/d 100 kg/jam. Sedangkan elektro motor yang digunakan motor AC 0,5 PK yang dilengkapi oleh reducer yang berfungsi untuk menurunkan putaran elektro motor. Cara kerja mesin ini dirancang sangat mudah untuk pengoperasiannya karena dapat dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat baik anak-anak maupun orang tua dan mesin ini dirancang aman dalam melakukan proses produksi.

3.      Cara Kerja.
            Pada saat akan menggunakan mesin perajang ini hal yang penting yang harus diperhatikan adalah mesin harus dihidupkan terlebih dahulu dengan menekan power On/Off sebelum memasukan bahan yang akan di rajang agar pisau tidak mendapatkan beban kejut sehingga pisau akan lebih awet, kemudian masukan bahan yg akan di rajang ke corong tempat memasukan bahan tersebut. Apabila bahan yang dirajang tinggal sedikit atau sudah pendek maka dapat di dorong oleh bahan berikutnya atau didorong oleh alat pendorong yang telah disiapkan. Bahan hasil rajangan akan jatuh melalui corong pembuangan.

4.      Kesimpulan
            Mesin ini sangat efektif digunakan oleh perajin keripik yang dihasilkan dari bahan umbi-umbian seperti, ubi kayu, ubi jalar, kentang dan lain-lain. Misalkan yang akan dibuat keripik adalah dari bahan ubi kayu atau singkong urutan prosesnya adalah sebagai berikut  singkong dari kebun di kupas terlebih dahulu kemudian di masukan ke dalam mesin seperti ganbar 1  setelah itu singkong yang telah dirajang di cuci dan di beri bumbu sesuai selera kemudian di goreng. 
            Apabila akan dilengkapi satu rangkayan proses pengolahan keripik dapat di tambah beberapa mesin diantaranya mesin peniris minyak, mesin filling dan mesin pengepakan atau sealer. Namun untuk sekala rumahan mesin yang sangat dibutuhkan untuk produksi adalah   mesin perajang umbi-umbian.                 





(Dalmasius Ganjar, S)

Minggu, 08 Juni 2014

Penas Petani dan Nelayan 2014

Penas petani dan nelayan 2014 di adakan di Malang Jawa timur. Di penas ini ditampilkan berbagai produk pertanian dan teknologi pertanian di tampilkan. semoga dengan penas ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kamis, 22 Mei 2014

Pengenalan Telur SPF untuk Produksi Vaksin Unggas

SPF (Spesific Pathogen Free) : Suatu spesies yang spesifik  yang bebas dari phatoghen.

SPF Flock adalah suatu kelompok unggas dalam suatu lingkungan tertentu  (dalam lingkungan udara bertekanan positif) yang dipelihara oleh personel tersendiri yang tidak kontak dengan flok selain SPF


Telur SPF adalah telur yang dihasilkan oleh Ayam SPF.

Untuk membentuk Ayam SPF diperlukan hal2 sebagai berikut :
1. Flok Kandang SPF
         Flok kandang SPF merupakan suatu flok yang sistem tata udaranya sudah melalui tahapan penyaringan (tahap penyaringan akhir menggunakan HEPA/High Eficiency Particulary Air) dan ruangan yang digunakan bertekanan positif
2. Bibit Ayam
          Bibit Ayam yang digunakan harus benar-benar bibit yang SPF (diuji serologis darahnya setiap bulan untuk memastikan ayam SPF)
3. Matrial
         Segala matrial yang digunakan dalam kandang SPF harus disterilkan terlebih dahulu
         1. Pakan dengan menggunakan pemanasan atau sinar gamma
         2. Air minum bisa menggunakan chlorinasi atau ozon
         3. Penggunaan Autoklave untuk matrial yang bisa di autoklave
         4. Fumigasi untuk matrial yang bisa difumigasi
4. Personal
          Personel yang memelihara ayam SPF harus khusus menangani ayam SPF tidak boleh menangani Flok selain Ayam SPF.

          Setelah dihasilkan telur dari Ayam SPF. Dilakukan uji sterility pada telur yang dihasilkan tersebut, untuk memastikan bahwa telur-telur yang dihasilkan benar-benar berkualitas SPF. Hasil sterility lolos baru telur tersebut bisa digunakan untuk media pembuatan vaksin unggas ataupun vaksin manusia.

Gambar Telur SPF







Info lengkap contact admin 087729733913


Minggu, 18 Mei 2014

Mesin-mesin produksi posyantek Saluyu mandiri

Posyantek Saluyu Mandiri telah berhasil membuat dan mengembangkan mesin-mesin yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti:
1. Mesin Perajang  (untuk membuat kripik)
2. Mesin pengolah biji menjadi serbuk Kopi
3. Mesin pencacah jerami
4. Mesin pemilah biji-bijian
5. Mesin Egg washer
6. Dan mesin-mesin home industri


Dalam waktu dekat akan mengembangkan mesin pembuat pakan press untuk sapi. Dimana diharapkan dengan mesin press pakan sapi ini bisa membantu peternak sapi untuk mewujudkan pakan sapi yang murah dan berkualitas.

Minggu, 11 Mei 2014

Kamis, 08 Mei 2014

Pameran Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi Jawa Barat


    Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Propinsi Jawa Barat diadakan di Lapangan Bentang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada tanggal 8 - 11 Mei 2014. Peserta Gelar TTG adalah BPMPD Kabupaten Kota di Propinsi Jawa barat. Dan Posyantek yang ada di di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Salah satu peserta yang ikut adalah Posyantek Saluyu Mandiri Kecamatan Padalarang. Posyantek Saluyu Mandiri menampilkan mesin-mesin yang telah di produksi diantaranya, Mesin Slesing (mesin perajang), Mesin giling Kopi dan biji-bijian, Mesin Mixer adonan Kue, Mesin sortir benih cabe. Selain itu menampilkan produk jadi kerajinan Kecamatan Padalarang seperti Kerudung, Coet, Dodol, Marmer, Teur Asin.