Penggunaan urea mineral
molasses block (UMMB) dan dodol sebagai pengganti konsentrat pada sapi
Pakan Sapi yang berkualitas terdiri dari hijauan pakan (pakan yang mengandung serat) dan ditambah dengan konsentrat (pakan yang mengandung protein dan karbohidrat) serta vitamin dan Mineral. Di daerah kita pakan hijauan mudah di dapat namun pakan konsentrat yang baik harganya relatif tinggi. Hal ini kadang yang memberatkan para peternak.
Rumen sapi dapat menghasilkan asam amino yang dibutuhkan oleh sapi asalkan sumber pakan yang diberikan mengandung protein, karbohidarat dan mineral.Kebutuhan urea, karbohidrat dan mineral untuk membentuk asam
amino dalam rumen dapat diupayakan dalam satu bentuk yang di sebut Urea Mineral
Molasses Block (UMMB). Kegunaan UMMB selain membentuk asam amino yang dibutuhkan
oleh sapi juga untuk membantu meningkatkan pencernaan pakan yang sulit dicerna
dengan cara menstabilkan kondisi keasaman (pH) di dalam rumen. Untuk
mendapatkan kondisi pH ddi dalam rumen yang stabil maka UMMB diberikan secara
jilatan, agar sapi dapat mengatur sendiri kebutuhannya.
UREA MINERAL MOLASSES BLOCK JILATAN
Urea Mineral Molasses Block (UMMB) jilatan sebagai bahan
pakan dengan nama dan cara yang berbeda-beda. Ada yang menyebut UMMB atau UMB
dan Dodol. Persamaan dari UMMB dan dodol adalah bertujuan untuk meningkatkan
daya cerna pakan berserat kasar tinggi dan membentuk asam amino di dalam rumen.
Perbedaan UMMB dan Dodol :
1. Konsistensi dodol agak lunak sedangkan UMMB keras.
2. Dodol dapat digigit oleh sapi sedangkan UMMB dijilat.
3. Cara pembuatan dodol dengan pemanasan sedangkan UMMB tanpa pemanasan.
4. Dodol tidak mengandung bahan perekat sedangkan UMMB ada bahan perekatnya.
Bahan yang digunakan untuk UMMB maupun dodol selalu mengandung :
1. Urea
2. Molasses
3. Mineral
4. Bahan konsentrat sumber karbohidrat contohnya dedak, katul, jagung, empok
dll.
U R E A
Urea merupakan sumber Non Protein Nitrogen (NPN) karena urea
mengandung nitrogen sebesar 45%, yang sama dengan protein kasar sebesar 281%.
Di dalam rumen NPN merupakan salah satu bahan pembentuk asam amino, kemudian
dengan bantuan mikroba rumen beberapa asam amino bergabung untuk membentu
protein. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembentukan protein dapat
berasal dari NPN dengan bantuan kerja mikroba rumen. Jumlah urea yang diberikan
pada sapi tidak boleh berlebihan. Takaran pemberian 100 mg/Kg Berat Badan sapi
atau 10 gram/100 Kg Berat Badan sapi atau maksimal 115 gram/ekor sapi. Apabila
diberikan lebih dari takaran akan mengakibatkan keracunan.
Gejala-gejala yang terlihat apabila terjadi keracunan urea :
1. Sapi tampak gelisah
2. Meneteskan air liur (ngiler)
3. Perut gembung
4. Menyepak-nyepakan kakinya ke perut
5. Jalan sempoyongan
6. Sesak nafas
7. Mati apabila tidak cepat tertolong.
TETES ATAU MOLASSES
Tetes adalah sisa sirup terhir dari nira yang mengalami
pengolahan di pabrik gula dan telah dipisahkan dari gulanya melalui
kristalisasi berulang-ulang sehingga tidak mungkin lagi menghasilkan gula lagi.
Dengan kata lain tetes adalah limbah yang tak digunakan dari pabrik gula. Hasil
tetes separuhnya digunakan sebagai pakan ternak secara langsung maupun melalui
hasil fermentasi yang menggunakan tetes sebagi bahan bakunya.
Tetes merupakan bahan yang kaya akan karbohidrat yang mudah
larut (48-68)%, kandungan mineral yaqng cukup dan disukai ternak karena baunya
manis. Selain itu tetes juga mengandung vitamin B komplek yang sangat berguna
untuk sapi yang masih pedet. Tetes mengandung mineral kalium yang sangat tinggi
sehingga pemakaiannya pada sapi harus dibatasi maksimal 1,5-2 Kg/ekor/hari.
Penggunaan tetes sebagai pakan ternak sebagai sumber energi dan meningkatkan
nafsu makan, selain itu juga untuk meningkatkan kualitas bahan pakan dengan
peningkatan daya cernanya. Apabila takaran melebihi batas atau sapi belum
terbiasa maka menyebabkan kotoran menjadi lembek dan tidak pernah dilaporkan
terjadi kematian karena keracunan tetes.
MINERAL
Mineral sangat dibutuhkan sapi untuk membantu metabolisme
dalam tubuh. Apabila sapi kekurangan mineral maka pakan yang dimakan tidak
dapat digunakan secara sempurna, karena mineral juga ikut dalam pembentukan
enzim dan hormon tubuh. Fungsi hormon dan enzim untuk metabolisme di dalam
tubuh. Oleh karena itu pada setiap pemberian pakan selalu paling sedikit harus
ditambah garam. Penyakit yang disebabkan kekurangan mineral disebut defisiensi.
BAHAN KONSENTRAT SUMBER KARBOHIDRAT
Konsentrat sebagai sumber karbohidrat perlu ditambahkan pada
pembuatan UMMB atau dodol, untuk menambah kandungan energi yang dibutuhkan oleh
mikroba rumen saat mencerna pakan dengan serat kasar tinggi. Selain itu juga
mencegah pemakaian tetes yang berlebihan.
TEKNOLOGI PEMBUATAN UMMB DAN DODOL UREA
I. Teknik Pembuatan UMMB
a. Teknik pembuatan dengan cara dingin telah dikenalkan oleh tim
konsultan FAO pada pilot proyek pengembangan ternak kerbau di Brebes
(TCP/INS/2357A) pada kelompok peternak kerbau ”Bina Sari” desa Pulosari. Dengan
teknik ini diperoleh UMMB yang padat dan keras sehingga pemakaiannya dijilat.
Pemberian UMMB secara kontinyu melalui jilatan dapat memelihara kondisi rumen
sapi untuk meningkatkan pencernaan pakan berserat tinggi seperti jerami padi.
b. Formula Bahan
Bahan yang digunakan untuk menyusun UMMB
setiap Kg atau 100 Kg adalah sebagai berikut :
1. Dedak : 400 gram atau 40 kg (40%0
2. Tetes : 400 gram atau 40 kg (40%)
3. Urea : 80 gram
atau 8 kg (8%)
4. Mineral Mix : 10 gram atau 1 kg (1%)
5. Garam : 30 gram atau 3 kg (3%)
6. Semen/kapur : 80 gram atau 8 kg (8%)
Penambahan semen/kapur digunakan sebagai bahan mineral
perekat untuk menjaga block tetap stabil. Selain itu juga untuk menambah
mineral kalsium pakan.
c. Peralatan yang digunakan : Timabangan, ember, sekop, mesin pengaduk (jika
ada), cetakan.
d. Prosedur Pembuatan UMMB Teknik Dingin
1. Semua bahan ditimbang dan masing-masing dimasukkan plastik
2. Tetes dan urea diaduk selama 5 menit
3. Kemudian masukkan semen dan diaduk selama 10 menit
4. Selanjutnya masukkan garam halus dan mineral, aduk selama 3 menit
5. Terakhir tambahkan dedal dan diaduk selama 10 menit. Setelah semua bahan
tercampur rata dilakukan pencetakan.
Alat cetak ada 2 macam :
1. Moulder yang terdiri dari bebepa lubang cetakan.
2. Alat pencetak batako yang berukuran panjang 18 cm, lebar 15 cm dan tinggi
15 cm.
Setelah pencetakan selesai hasil cetakan di angin-anginkan selama 3 minggu
dengan berat satu blocl 3,2 kg. UMMB ini dapat diberikan pada sapi selama 10
hari atau 320 gr/ekor/hari.
Teknik Pembuatan UMMB dengan cara panas, pada prinsipnya sama dengan cara
dingin, hanya pada cara panas bahan-bahan yang dilarutkan dala molasses
dipercepat dengan bantuan panas api.
II. Teknik Pembuatan Dodol UMB
a. Teknik Pembuatan dengan menggunakan pemanas dengan tujuan untuk membpercepat
melarutkan urea, mineral dan kapur dalam tetes. Teknik pembuatan dengan cara
panas ini digunakan dalam jumlah kecil.
b. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan 1 Kg (100gram) :
1. Dedak : 300 gram (30%)
2. Tetes : 400 gram (40%)
3.Beras Jagung : 100 gram (10%)
3. Urea : 80 gram (8%)
4. Mineral Mix : 50 gram (5%)
5. Garam : 30 gram (3%)
6. Kapur mati : 40 gram (4%)
c. Alat-alat yang digunakan :
1. Kompor 2.
Wajan 3. Pengaduk
d. Prosedur pembuatan :
1. Tetes dipanaskan sampai mendidih dengan api kecil
2. Masukkan urea dan aduk hingga larut
3. Masukkan mineral dan kapur yang telah dilarutkan dengan 100 air aduk hingga
rata.
4. Setelah mendidih, api dimatikan dan masukkan katul sedikit demi sedikit,
campur sampai rata.
5. Cetak dodol menurut selera, tiap dodol beratnya 125 gram jadi tiap kg jadi 8
dodol.
6. Setelah pencetakan kemudian didinginkan atau dijemur selama 1 minggu
e. Takaran dan aturan penggunaan dodol
1. Seekor berproduksi diberi 250 gram atau 2 sendok dodol, dengan pemberian
2 kali pagi dan sore sebelum diberi rumput.
2. Sebaiknya sapi yang diberi dodol harus sehat, tidak menderita cacing hati
dan tidak bunting
Mubarok SPt
staf bidang Peternakan Posyantek